|
Ketika tulisan de Kadt diterbitkan, dengan bantuan keuangan dari Bank Dunia, terdapat pro dan kontra dari pariwisata sebagai alat pembangunan . meski ada peran pariwisata terhadap lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, kewirausahaan dan keterkaitan lintas sektoral, namun juga menimbulkan ketidakadilan di tingkat internasional dan tingkat lokal. Dan, mengantisipasi perdebatan itu, ia bertanya seberapa jauh pariwisata massal benar-benar akan berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan:
Lebih
dari sebelumnya, pengembangan komunitas akan memungkinkan komunitas miskin
untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka melalui kerja lebih produktif, pelayanan
sosial tersedia lebih luas, dan peningkatan partisipasi dalam pembuatan
keputusan politik. Bahkan pengembangan pariwisata dapat dipahami sebagai
penghasil utama devisa , mengarah ke hasil yang konsisten dengan tujuan
pembangunan.
Yaitu, seberapa jauh kelompok miskin mendapat
manfaat dari pariwisata dan peran pariwisata sebagai alat pembangunan, termasuk
modernisasi dan teori ketergantungan, liberalisme, statisme dan globalisasi. Kecenderungan
itu telah terlihat sejak awal 1980-an, dengan menekankan kontribusi terhadap
pembangunan berkelanjutan skala kecil, berbasis komunitas atau ekowisata usaha,
ditandai dengan tingginya tingkat partisipasi local.
Dengan
pendekatan tersebut tidak diragukan lagi telah memperluas perdebatan, yang
kemudian mengalihkan perhatian dari pertanyaan yang lebih spesifik seberapa
jauh pariwisata tidak mampu mengentaskan kemiskinan. Memang, bukti empiris
tentang topik ini jarang terjadi dan, di mana penilaian telah dilakukan,
kesimpulan itu masih dipedebatkan. Dalam konteks ini, pada akhir 1990-an,
kemudian muncul gerakan untuk “pariwisata propoor” (PPT) .
HARGA WAJAR SESUAI TINGKAT KOMPLEKSITAS DAN KERUMITAN MODEL/TEORI BARU/NOVELTY. KAMI SIAP MEMBANTU MENGERJAKAN DISERTASI YANG SULIT DENGAN WAKTU YANG CEPAT SESUAI PERATURAN PERGURUAN TINGGI ANDA. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar