Jasa pembuatan
journal SINTA biaya Rp 2-6 jt HUBUNGI SEKARANG JUGA |
Dengan audit
merupakan penilaian secara inheren dan pengambilan keputusan proses, pada
akhirnya kualitas audit (yaitu ada kemungkinan bahwa dalam batas yang wajar,
auditor dapat menemukan dan melaporkan salah saji material dalam laporan
keuangan) tergantung pada pertimbangan auditor dan pengambilan keputusan
kualitas ( Knechel, 2000). Kualitas penilaian dan pengambilan keputusan auditor
tergantung pada gilirannya pada karakteristik auditor. Kemungkinan penemuan saji
material tergantung, antara lain, pada keahlian teknis auditor, kemampuan
pemecahan masalah, profil risiko, dan pengalaman. Kemungkinan melaporkan salah
saji material tergantung, antara lain, pada penemuannya, profil risiko auditor,
dan independensi auditor terhadap klien.
Berdasarkan
literatur psikologis, baru-baru ini beberapa peneliti (misalnya Gold et al.,
2009) telah mengemukakan bahwa terdapat perbedaan jenis kelamin dalam
karakteristik pribadi auditor (misalnya penghindaran risiko), yang mengarah ke
penilaian audit yang berbeda dan keputusan dari jenis kelamin yang berbeda.
Yang mana dapat menyebabkan tingginya biaya pemeriksaan terkait dengan jenis
kelamin mitra perikatan audit (lttonen dan Peni. 2009).
Keyakinan dan
spekulasi tentang apakah ada perbedaan mendasar antara laki-laki dan perempuan
telah berkembang dan diperluas oleh literatur ilmiah pada perbedaan jenis
kelamin dan budaya dan media yang mendukung adanya perbedaan tersebut. pada
Pengetahuan budaya kami telah tertanam stereotip “(missal pria berasal dari
Mars dan wanita dari Venus “) adalah keyakinan kita tentang bagaimana”
kebanyakan orang “melihat pria atau wanita (Ridgeway, 2009) secara khas.
Keyakinan stereotip berhubungan karakteristik pribadi terhadap jenis kelamin
(sehingga pria condong maskulin dan wanita condong feminin ) menunjukkan bahwa
perbedaan jenis kelamin ada di bidang pemecahan masalah matematika, pengambilan
risiko, dan kemandirian.
Matematika
dianggap sebagai “urusan laki-laki ” (Rowley et aL, 2007) dan, meskipun
meta-analisis menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin dalam kinerja matematika
di suatu tempat tidak ada dan hampir tidak ada (Hyde dan Linn, 2006), bahkan
sebagian besar penelitian (misalnya Penner dan Paret, 2008) menemukan
laki-laki, secara rata-rata, menjadi agak lebih baik sebagai pemecah masalah
matematika daripada wanita. Juga ada kaitannya dengan peirlaku pengambilan risiko
dalam masyarakat kontemporer kita yang dikaitkan dengan maskulinitas (Wilson
dan Daly, 1985). Kebanyakan penelitian melaporkan adanya penghindaran risiko
lebih tinggi di kalangan perempuan (misalnya Jianakoplos dan Bernasek, 1998),
bahkan ketika wanita ini telah dilatih profesional keuangan (Olsen dan Cox,
2001). Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa pria dan wanita berbeda dalam
penentu independensi, yaitu dalam perilaku etis, empati, sekaligus rawan bias
kognitif. Wanita tampak lebih etis ( Butterfield, 2005), lebih empati
(Baron-Cohen, 2004), dan kurang rentan terhadap bias kognitif (terutama percaya
diri berlebihan [Beyer, 2002]).
Bidang
penelitian ini menarik karena kesimpulan dari temuan dapat memiliki implikasi
penting pada pilihan auditor oleh perusahaan, penugasan personil untuk tugas
audit, dan masalah kontrol kualitas. Namun, sebelum memperluas baris penelitian
ini kita perlu mengendalikan bias utama potensial karena belum jelas apakah perbedaan
jenis kelamin yang mungkin hadir dalam populasi umum juga hadir antara auditor
wanita dan pria. Kita harus yakin bahwa kesimpulan yang berasal dari riset
psikologi tentang manusia rata-rata dan wanita (tentang aspek-aspek yang
berpotensi mempengaruhi kualitas audit) juga berlaku untuk auditor. Secara
umum, penelitian psikologis dapat sangat berguna dalam penelitian akuntansi
eksperimental (Libby et al., 2002) dan penelitian akuntansi arsip (Koonce dan
Mercer, 2005). Gar generalisasi perbedaan jenis kelamin pada populasi, tugas,
dan pengaturan dapat dilakukan, maka perlu ketelitian .
Juga belum jelas
apakah temuan dari populasi umum dapat dengan mudah diinterpolasi dengan
konteks auditor karena dari sejumlah besar literatur tentang perbedaan jenis
kelamin dan ukuran bahwa keberadaan mereka tergantung pada konteksnya. Oleh
karena itu, diragukan apakah penelitian psikologis pada perbedaan jenis kelamin
dapat menjadi prediksi dari perbedaan jenis kelamin dalam suatu populasi
auditor. Tujuan kami ialah untuk mencari jawaban atas pertanyaan, "Bisakah
penelitian psikologis pada se perbedaan jender itu menjadi dasar yang sah untuk
audit penelitian”
Sisa dari
makalah ini disusun sebagai berikut. Pada bagian pertama ialah pendahuluan. Kemudian,
tinjauan literatur ilmiah dari berbagai domain untuk memperjelas dampak
potensial dari jenis kelamin auditor terhadap kualitas audit dan bagiamana kami
mendefinisikan pertanyaan penelitian kami. Selanjutnya, kami menggambarkan desain
penelitian dan pemilihan sampel. Akhirnya, kami membahas mengenai hasilnya, keterbatasan
penelitian, dan kemungkinan untuk penelitian lebih lanjut.
Bersambung KLIK DISINI
Bersambung KLIK DISINI
Bersambung KLIK DISINI
HARGA WAJAR SESUAI TINGKAT KOMPLEKSITAS DAN KERUMITAN MODEL/TEORI BARU/NOVELTY. KAMI SIAP MEMBANTU MENGERJAKAN DISERTASI YANG SULIT DENGAN WAKTU YANG CEPAT SESUAI PERATURAN PERGURUAN TINGGI ANDA. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar